Wisata Kawah Ijen Banyuwangi
Wisata Kawah Ijen Banyuwangi atau Gunung Ijen tentu menjadi salah satu wishlist para traveler di seluruh dunia. Kenapa bisa gitu? Sebab gunung dengan ketinggian 2.386 mdpl ini punya daya tarik yang tak dimiliki gunung lain. Yaitu adanya api biru atau blue fire yang muncul secara alami dari dapur kawahnya.
Keindahan alami api biru di Kawah Ijen disebut menjadi satu-satunya di dunia yang bisa disaksikan secara langsung oleh wisatawan lho. Ada yang menyebut, keberadaan api biru di belahan dunia lainnya tidak bisa dinikmati secara langsung, apalagi oleh wisatawan. Seperti adanya api biru di Danau Dallol, Ethiopia. Kabarnya, di sana api biru hanya bisa disaksikan oleh para peneliti saja karena cukup berbahaya.
Gunung Ijen merupakan sebuah gunung yang masuk dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen, dan dikelola oleh BKSDA wilayah Jawa Timur. Gunung Ijen berada di dua kabupaten, yaitu Bondowoso dan Banyuwangi. Untuk menuju ke sana, kamu bisa melalui dua kabupaten tersebut dengan jalur yang 11 12 alias mirip. Kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti motor maupun mobil. Namun sebelum berangkat, kamu wajib cek kondisi kendaraanmu ya.
Persiapan ke Kawah Ijen, Apa Saja?
Selain cek kondisi kendaraan, pendakian ke Kawah Ijen juga membutuhkan bukti surat kesehatan dari puskemas atau rumah sakit untuk masing-masing calon pendaki. Tujuannya adalah untuk memastikan kondisi badan yang vit dari setiap para pendaki agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Contohnya saja jika calon pendaki memiliki riwayat penyakit asma, maka tidak disarankan untuk melakukan pendakian. Kenapa begitu?
Selain proses pendakian yang minimal membutuhkan waktu sekitar dua jam, saat berada tak jauh dari puncak kawah, biasanya akan tercium bau belerang yang cukup menyengat. Jika terkena angin menuju ke jalur pendakian, hal ini yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kambuhnya asma jika pendaki tetap memaksa untuk naik. Perlunya memesan jasa pemandu atau guide juga akan sangat membantu memberitahumu kondisi alam di sana.
Persiapan pendakian ke Kawah Ijen yang wajib kamu bawa adalah penutup kepala, pakaian hangat (jangan memakai bahan jeans ya), sarung tangan, jaket tebal, dan sepatu atau sendal gunung. Outfit yang mendukung diperlukan sebelum kamu melakukan pendakian. Selain untuk keselamatan, perlengkapan yang proper tentu akan membuatmu lebih nyaman ketika berada di situasi perubahan suhu di ketinggian ya.
Meski begitu, Kawah Ijen masih tergolong gunung wisata yang ramah untuk para pemula. Pendakian menuju puncak Kawah Ijen berjarak 3 kilometer dari loket masuk atau Pos Paltuding. Lima ratus meter pendakian di awal masih cenderung datar dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Namun setelahnya, jalur akan mulai terasa menanjak dengan kemiringan sekitar 25-35 derajat. Selain itu, struktur tanah yang cenderung berpasir juga perlu diperhatikan agar tidak mudah terpeleset. Total jarak tempuh jika kamu jalan pelan namun konstan adalah 2 jam perjalanan.
Ojek Troli Kawah Ijen
Tapi jika kamu tidak cukup kuat, ada pilihan ojek troli yang seringnya ada di sekitar jalur pendakian. Ojek troli adalah profesi baru yang ditekuni oleh para eks penambang belerang selama beberapa tahun ke belakang. Ojek troli biasanya dikawal sekitar 3-4 orang dengan pertimbangan berapa berat badan (BB) dari wisatawan atau penumpang. Jika lebih dari 100 kilogram, maka akan ada empat trolley man yang akan mendorong dan menarik troli wisatanya.
Sebelum beralih profesi, mayoritas dari pengojek troli dulunya adalah penambang belerang. Dulunya, proses angkut batuan belerang menggunakan keranjang yang dipikul di pundak. Namun beberapa tahun lalu, proses pikul tersebut hanya dimulai dari dapur kawah menuju puncak. Sementara proses membawa puluhan kilogram bongkahan belerang diangkut menggunakan troli menuju ke Pos Paltuding untuk selanjutnya ditimbang.
Aktivitas penambangan belerang yang masih ditekuni sejak puluhan tahun lalu hingga hari ini tersebut bisa menjadi daya tarik tersendiri. Kamu bisa mengobrol dan bertukar cerita dengan para penambang yang sedang istirahat di sekitar bibir kawah. Selain itu kamu juga bisa membeli souvenir berupa cetakan belerang berupa kura maupun bentuk abstrak.
Tak hanya itu, sesampainya di puncak kamu bisa melanjutkan pendakian sedikit lebih ke atas lagi, yaitu menuju ke sunrise point. Sebelum sampai di titik untuk melihat matahari terbit, kamu akan terlebih dahulu melewati hutan mati yang sungguh eksotis. Ditambah beberapa spot ranting pohon mati yang sangat instagramable. Namun di sini kamu harus ekstra hati-hati ya.
Saat matahari sudah terbit, di sinilah kamu akan mulai melihat panorama kaldera Kawah Ijen yang sangat mempesona. Warna hijau tosca danau kawah yang begitu cantik tentu akan menjadi latar foto maupun video yang wajib untuk diabadikan. Di sinilah letak perjuangan pendakianmu akan terbayar tuntas. Jadi kapan nih kamu akan ke Kawah Ijen? Hubungi EXPLORE BANYUWANGI di nomor admin yang tertera kalau kamu ada pertanyaan ya. See you..